Not Safe funny picture

Rabu, 09 September 2009

Kumpulan Humor (5)

Views


PEPAYA MATANG

Seorang anak perempuan yang tinggal bersama neneknya, sekali waktu diajak pergi oleh teman lelakinya. Ia mengenakan blus tembus pandang dan tanpa beha. Neneknya kontan menegurnya.

"Dengar Nak ya. Jangan pergi dengan baju macam itu."
"Ah nenek ketinggalan jaman. Biarlah temanku melihat mawar yang sedang mekar."

Di lain waktu, anak perempuan terkaget hampir pingsan ketika melihat neneknya duduk manis di kursi ruang tamu. Neneknya hanya menggunakan rok tanpa atasan dan tanpa beha. Padahal sebentar lagi teman lelakinya datang bertamu.

"Nenek tolong dong jangan pakaian seperti itu. Aku malu nih."
"Eh, kamu itu ketinggalan jaman ya. Kemarin kamu bilang biar teman lelakimu melihat mawar yang sedang mekar. Nah, sekarang biar dia melihat pepaya matang yang lagi bergelayutan."


ICE JUICE

kokom komariah sedang hamil tua -tinggal beberapa hari saja melahirkan. suaminya yang asal tegal dimintanya segera mencarikan nama buat si jabang bayi.

"mas, sudah dapat nama untuk bayi perempuan kita?"
"belum."
"lho, gimana sih? cari nama sunda ya untuk bayi kita."
"iya. saya lagi usaha nih."
"lha sana cari segera."

paijo segera keluar rumah untuk mencari nama anaknya. setelah berkeliling menyusuri kota dan berbagai tempat, akhirnya ia menemukannya di halaman sebuah supermarket. segera ia pulang ke rumah.

"dik, aku sudah dapat nama untuk anak kita."
"siapa namanya?"
"ice juice," kata paijo dengan bangga, "itu nama sunda banget kan."


BODRO DAN SAPINYA

Bodro sungguh petani beruntung. Maksudnya beruntung memiliki seekor sapi yang terkenal. Begini ceritanya ketika diwawancarai seorang wartawan.

"Bagaimana ceritanya ketika sapi menyelamatkan keluarga Bapak?"
"Suatu kali di tengah hujan badai dan petir, rumah kami terkena sengatan petir langsung. Rumah kami terbakar dan kami terperangkap di dalamnya. Sapi kami itu kemudian menerabas masuk dan mengeluarkan semua anggota keluarga kami."
"Bagaimana dengan cerita penyelamatan lainnya?"
"Ketika seekor macan memasuki rumah kami dan siap menerkam kami, sapi kami itulah dengan gagah berani menghadapi macan itu. Kami sekeluarga pun selamat."
"Apa ada penyelamatan yang dilakukan sapi Bapak?"
"Tentu saja. Sapi saya itulah yang memberikan susu setiap hari. Kami membuatnya menjadi yoghurt dan keju."
"Sungguh besar sekali jasa sapi Bapak."
"Iya."
"Boleh tahu kenapa kaki sapi Bapak cuma tiga?"
"Tentu saja. Sapi kami yang terbaik. Tentu sayang apabila kami memakannya sekaligus. Maka kami cukup memakan bagian yang terbaik."


KELINCI KESAYANGAN

Bodro terkesiap melihat anjing penjaga rumahnya mengendus-endus kelinci. Ia tahu persis itu kelinci piaraan kesayangan tetangga sebelah rumahnya. Setelah memarkir mobil di garasi, Bodro segera menghambur mendekati anjingnya. Wah, Bodro tambah panik. Kelinci itu sudah kaku dan badannya kotor dengan tanah. "Mati aku," kata Bodro dalam hati. Segera ia ambil kelinci kaku itu. Ia bawa ke kamar mandi. Ia mandikan kelinci itu dengan shampoo kesukaan istrinya. Setelah mengeringkan bulu-bulunya, Bodro mengendap-ngendap ke halaman tetangganya. Ia letakkan kelinci itu seakan mati alami. Bodro segera mengikat anjing penjaga di halaman belakang rumahnya. "Amanlah." kata Bodro, "setidaknya sampai saat ini."

Beberapa hari kemudian, di hari Minggu pagi, ketika Bodro sedang memandikan mobilnya, tetangga sebelah rumah menghampirinya.

"Pak Bodro apa kabar?"
"Baik-baik. Bapak apa kabarnya?"
"Baik-baik saja."

Tentu saja Bodro tau itu sapaan basa-basi dari tetangganya. Kini Bodro sedang menanti yang sesungguhnya. Apalagi kalo bukan soal kelinci piaraan kesayangan tetangganya itu yang kerapkali jadi topik utama pembicaraan mereka.

"Pak tahu gak kelinci kesayangan kami sudah mati."
"Oh, iya, Pak," kata Bodro terbata-bata tak menyangka secepat itu, "kapan? Gimana matinya?"
"Dua hari lalu, kelinci itu mati di kandangnya. Sudah tua barangkali ya. Kami sudah kuburkan. Tapi sungguh aneh. Kelinci itu mampu bangkit lagi. Ia mandi sendiri. Sampai bersih dan wangi sekali," ungkap tetangga Bodro, "duh, aneh-aneh saja ya kejadian di dunia belakangan ini."

Bodro menatap tajam tetangganya dan menatap ke anjing penjaga rumahnya.

(Sumber: Kotak Humor Facebook)



Tidak ada komentar: